Mipster alias muslim hipster--komunitas bikinan Abbas Rattani --menentang stereotip muslim di Amerika Serikat. Visi & misi mirip pun menggerakkan Verona, hunian mode husus busana muslim perdana di AS.
Para mipster memperlihatkan para kaum belia muslim pula dapat bergaya kekinian, Verona pula berharap factor mirip. Pemiliknya, Lisa Vogl, mau melawan Islamaphobia kepada wanita Muslim yg melanda penduduk barat.
Fusion melansir, Vogl mau mematahkan anggapan-anggapan yg salah mengenai wanita muslim & jilbab yg dikenakannya. "Ada kecenderungan pandangan bahwa wanita berjilbab tertekan, dipaksa mengenakannya, & tak berpendidikan. Padahal kami, & business aku tak begitu," tegas Vogl.
Semula Vogl ialah satu orang juru photo & perancang busana. Kepada 2011 Dia memeluk agama Islam juga sebagai keyakinannya.
Ketika itu, dirinya mengakui betapa susahnya jadi kaum minoritas. Berjilbab di negeri yg tak mempunyai tidak sedikit orang yg berkeyakinan sama dengannya teramat menantang.
Contohnya saja dikala berbelanja baju di pusat perbelanjaan. Vogl kesusahan menemukan baju yg cocok bersama aturan Islam yg dirinya ketahui.
"Mencari kemeja lengan panjang yg bagus & pakaian panjang tidak dengan belahan tinggi tidak semudah yg Kamu kira. Aku dapat menghabiskan berjam-jam mencari baju tertutup yg tampak bergaya," narasi Vogl.
Vogl yg menyukai membuat design & menjahit pakaiannya sendiri semasa mungil ini hasilnya menseriusi dunia busana muslim. Dirinya dulu memutuskan utk mendirikan hunian mode kusus jilbab di th 2013.
Didorong oleh rasa optimistis bahwa butik ini bakal mengubah pandangan penduduk, dia pula memberanikan diri mengakses butik baju jilbab mula-mula di pusat perbelanjaan gede di Florida, AS. Butik ini cepat jadi perhatian tidak sedikit orang.
Sama bersama version toko daringnya, di butik Verona jual baju bermodel sederhana. Pilihan warna busana di butik milik Vogl menciptakan Kamu enteng laksanakan padu padan. Di Verona, Vogl jual atasan, gaun, bahkan baju olah raga komplit dgn bermacam hijabnya.
"Perempuan berjilbab serta menyukai belanja baju. Mereka pun mau mengikuti tren berbusana yg ada, sama seperti wanita kepada rata-rata," ucap Rayyan Sokkarie, narablog fashion sekaligus model buat Verona.
Tuturnya, Verona mengakses pintu bagi seluruhnya pengguna. Bahkan menurut Vogl dirinya punyai tidak sedikit pelanggan non muslim. Wanita yg gemar tampil bagus, sederhana, bersama bujet terjangkau.
Biarpun demikian, ibu satu anak ini tidak gentar. Dia malah telah berencana utk mengakses toko ke-2 & ketiganya di London & Paris.
Berdasarkan data yg dihimpun Warta Ekonomi dari Kementerian Perdagangan, pasar baju muslim terhadap tingkat global diprediksi dapat mencapai angka USD327 miliar terhadap th 2020. Tidak heran bila tidak sedikit pihak tertarik berkecimpung di usaha busana muslim.
Tidak cuma pembisnis seperti Vogl, tetapi pula jenama gede yg telah apalagi dulu launcing koleksi jilbab & busana muslim lain. Sebut saja DKNY, Oscar de la Renta, Tommy Hilfiger, D&G, Zara, Mango, Uniqlo, & H&M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar